BIARKAN DAERAH TAK TERURUS MERDEKA ATAU DISEWAKAN SEPERTI HONGKONG?
Seorang teman yang tinggal di Tasik pagi-pagi menelpon,dia bingung baca internet, fb dan koran, yang banyak mengekspose ketidakberdayaan Pemerintah mengatasi persoalan2 masyarakat yang jelas-jelas nampak dipermukaan. Misalkan ketertiban umum berlalu lintas, kemacetan struktural ibukota negara, ngurus kemacetan parah Ciawi - Sukabumi, angkot yang bikin pusing warga Bogor, kemiskinan struktural plus isolasi wilayah Jawa Barat Selatan, lebih-lebih ketidakmampuan mengurus pulau-pulau terluar seperti di pantai Barat Sumatara, Natuna, Sangir - Talaud, Morotai, Papua, Maluku Tenggara,NTT dll. Demikian pula kritikan para ekonom senior tentang pembangunan ekonomi tanpa arah, pemberantasan korupsi yang terkesan jadi semacam hantu PKI bagi musuh-musuh politik, teror bom tabung gas yang biaya sosialisasinya konon mencapai ratusan milyar rupiah dll, dll.
Lanjutnya sambil bercanda, kalau ngurus yang di depan mata dan nampak setiap saat, kalau ngurus yang dekat-dekat seperti Jawa Barat saja tidak mampu, bagaimana ngurus Aceh, Natuna, Maluku, Papua, NTT? Kawan saya menambahkan, sudahlah, kawan-kawan dari propinsi lain, tolong dukung minimal ijinkan Jawa Barat merdeka menjadi Negara Pasundan. Atau mari kita sewakan saja pulau-pulau terpencil dan daerah-daerah yang tidak mampu disejahterakan oleh Pemerintah Pusat kepada asing, seperti dulu Inggris mengelola Hongkong. Jakarta dikontrakkan kepada Singapura dan manajeman Pemerintah Pusat mengontrak Bill Clinton, Lee Kuan Yu dan manajer-manajer profesional perusahaan multinasional yang omzetnya jauh lebih besar dari APBN Indonesia. Toh selama Orde Reformasi, kita banyak memakai orang-orang Asing untuk membantu mempersiapkan berbagai Rancangan Undang-Undang kita bahkan termasuk Amandeman-Amandemen UUD 1945. Hasilnya langsung dibagi rata kepada rakyat.
Saya yakin betul, semua itu hanya bercanda. Namun tetap saja ada kekuatiran dalam hati kecil saya. Seperti ada sesuatu yang teriris di pedalaman batin saya. Ada sesuatu yang menggelitik. BAGAIMANA ANDA SAHABAT FESBUKER? (B.WIWOHO).
Lanjutnya sambil bercanda, kalau ngurus yang di depan mata dan nampak setiap saat, kalau ngurus yang dekat-dekat seperti Jawa Barat saja tidak mampu, bagaimana ngurus Aceh, Natuna, Maluku, Papua, NTT? Kawan saya menambahkan, sudahlah, kawan-kawan dari propinsi lain, tolong dukung minimal ijinkan Jawa Barat merdeka menjadi Negara Pasundan. Atau mari kita sewakan saja pulau-pulau terpencil dan daerah-daerah yang tidak mampu disejahterakan oleh Pemerintah Pusat kepada asing, seperti dulu Inggris mengelola Hongkong. Jakarta dikontrakkan kepada Singapura dan manajeman Pemerintah Pusat mengontrak Bill Clinton, Lee Kuan Yu dan manajer-manajer profesional perusahaan multinasional yang omzetnya jauh lebih besar dari APBN Indonesia. Toh selama Orde Reformasi, kita banyak memakai orang-orang Asing untuk membantu mempersiapkan berbagai Rancangan Undang-Undang kita bahkan termasuk Amandeman-Amandemen UUD 1945. Hasilnya langsung dibagi rata kepada rakyat.
Saya yakin betul, semua itu hanya bercanda. Namun tetap saja ada kekuatiran dalam hati kecil saya. Seperti ada sesuatu yang teriris di pedalaman batin saya. Ada sesuatu yang menggelitik. BAGAIMANA ANDA SAHABAT FESBUKER? (B.WIWOHO).
Mul Izar @ Hahahaha.....; Canda yang menggelikan. Mungkin yang di depan mata (Jakarta, Jabar dll) suka diurus Pemerintah, malah jadi tidak terurus ; karena kebanyakan "pengurusnya" yang masih kurus-kurus. Yang lainpun tidak pernah mulus, karena tikus saja malas datang ; sebab Pengurus pusat selalu jaga gawang, kumispun melintang sambil bersuara lantang ; "awas kalau tidak lewat jakarta." :
July 24, 2010 at 11:42am ·
Wanti Dharma dengan sudah dicanangkannya kemerdekaan mestinya sich jangan ada cmpur tangan fihak asing...tapi nyatanya secara tak langsung kita dalam beberapa hal sudah dikendalikan dg peraturan2 yg menguntungkan fihak asing....
July 24, 2010 at 4:21pm ·
Hasbi Prabumulih Full bukan NKRI yg salah tp oknum yg ngurus negara tdk becus.....bung.
July 27, 2010 at 8:03am via Facebook Mobile ·
Cahyono Eko Sugiharto "Pembiaran" yang berlarut-larut, tidak hanya membuat daerah tak terurus akan menggeliat "cari celah utk merdeka". Namun jg akan digayuti kekisruhan (dlm proses ke arah itu) dan memicu sebagian masyarakatnya akan "diaspora".
July 30, 2010 at 7:25pm ·
Wanti Dharma kalau ternyata tak ada lagi dari dalam negri yg bisa mengurus negara ini...yah mau tak mau terpaksa cari dari luar...tapi benarkah di dalam negara kita ini tak ada insan2 yg cerdas DAN JUJUR utk mampu mengatur RI ? Ataukah krn tidak diberh kesempatan kpd mereka2 yg spt ini ? ?...
July 30, 2010 at 7:32pm via Facebook Mobile ·
diposting oleh B.Wiwoho pada
14.05
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda