Selasa, 19 Juli 2022

CATATAN ORDE BARU YANG LENGKAP DAN RUNTUT

 Wartawan Senior Banjar Chaeruddin tentang buku Tonggak-Tonggak Orde Baru

Penulis buku Tonggak-Tonggak Orde Baru ini memiliki dokumen dan catatan yang runtut, lengkap. Tidak banyak penulis dan wartawan yang telaten mendokumentasikan catatannya mengenai perkembangan pembangunan pada masa Orde Baru dulu. Tapi Mas Bambang Wiwoho melakukannya dengan tekun dan tertib, begitu sambutan wartawan senior Banjar Chaeruddin atas buku tersebut.

 

Dari kiri ke kanan: Jenderal Try Sutrisno, Banjar Chaeruddin, B.Wiwoho dan Jenderal Yoga Sugomo.

 

Buku ini pada hematnya  sangat penting. Apalagi saat ini mulai banyak pihak yang mengecilkan, bahkan mengabaikan hasil-hasil pembangunan yang dicapai pemerintah Orde Baru. Mereka melupakan catatan sejarah, bahwa sebelum Orde Baru berkuasa kondisi perekonomian nasional sangat morat-marit. Indonesia hingga tahun 1967 termasuk kelompok negara berkembang yang miskin.

Melalui kebijakan stabilisasi ekonomi, kondisi yang buruk bisa diatasi. Pembangunan kemudian dilakukan secara bertahap, terencana dan berkelanjutan sehingga Indonesia pada awal 90-an berkembang menjadi kekuatan ekonomi penting di Asia Tenggara.

Sayang sekali, memang, Indonesia kemudian terpuruk karena krisis ekonomi 1997, terimbas oleh krisis moneter yang terjadi di beberapa negara tetangga.

Dari kiri ke kanan: Banjar Chaeruddin, B.Wiwoho dan Pontjo Sutowo.

Suatu keadaan yang masih disesali hingga saat ini. Namun sepeninggal Presiden Soeharto, tidaklah berarti kita kembali ke titik nol seperti masa awal Orde Baru 30 tahun sebelumnya. Kondisi perekonomian kita sudah jauh lebih maju.

“Selamat untuk Mas Wiwoho yang dengan baik menceritakan tonggak-tonggak penting yang kita capai pada masa lalu,” demikian Banjar Chaeruddin.

Banjar Chaeruddin, Wartawan Istana (1979 – 1984), Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia (1995 – 2000).


0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda