TERKURUNG PANDEMI, WARTAWAN SENIOR BAMBANG WIWOHO TULIS 6 BUKU
Terkurung
Pandemi, Wartawan Senior Bambang Wiwoho Tulis 6 Buku
Deden Gunawan - detikNews
Dr.Hariman Siregar (kiri) bersama B.Wiwoho dengan buku TONGGAK-TONGGAK ORDE BARU.
Bagi Bambang Wiwoho, aktivitas menulis tak boleh surut oleh faktor usia dan
berbagai keterbatasan lainnya. Selama dua tahun pandemi Covid-19, mantan
wartawan Suara Karya dan Panji Masyarakat itu menulis enam buku. Tiga buku
pertama, yakni Orang Jawa Mencari Gusti Allah, Pageblug Corona, dan Membaca
Nusantara dari Afrika terbit pada November 2020 dan Maret 2021. Tiga buku
lainnya diluncurkan pada 15 Januari 2022, bertepatan dengan peringatan
Peristiwa Malari ke-48.
"Trilogi buku saya, Tonggak-Tonggak Orde Baru diluncurkan barengan
(peringatan) Malari kemarin dan ulang tahun INDEMO (Indonesian Democracy
Monitor) ke-22," kata Wiwoho kepada detikcom, Minggu (16/1/2022). Hadir
dalam acara itu tokoh Malari dr Hariman Siregar serta belasa aktivis dan
politisi seperti Jumhur Hidayat, Syahganda Nainggolan, Eggi Sudjana, dan Fahri
Hamzah.
Buku pertama yang bertajuk Jatuh Bangun Strategi Pembangunan antara lain
mengupas bagaimana Presiden Soeharto dan tim ekonomi mengutamakan pertumbuhan
ekonomi. Hal itu ditandai dengan masuknya perusahaan-perusahaan multi nasional
yang melakukan investasi besar-besaran dengan leluasa di Indonesia pada akhir
1960-an.
Strategi ini dimaksudkan untuk menciptakan kue pertumbuhan lebih dulu untuk
kemudian dilakukan pemerataan sesuai teori 'menetes ke bawah'. Tapi yang
terjadi kemudian strategi pertumbuhan ini secara cepat dan kasat mata
mempertontonkan ketidakadilan di dalam masyarakat.
"Strategi tersebut melahirkan persekongkolan kekuatan ekonomi dengan
kekuasaan politik. Ironisnya sekarang berulang, terjadi kekuatan oligarki yang
merupakan persekongkolan pengusaha - penguasa," kata Wiwoho.
Baca juga:
Operasi Woyla, Cikal Bakal Dibentuknya Satgas Gultor Sat-81 Kopassus
Terkait peristiwa Malari yang menjadi momen peluncuran, karena Hariman dikenal
sebagai tokoh gerakan mahasiwa kala itu dan Wiwoho adalah wartawan yang
meliputnya. Dalam sebuah foto di buku tersebut tergambar Wiwoho berada di
belakang Menhankam/Pangab Jenderal M. Panggabean yang tengah menghalau massa
dari Pasar Senen hingga Jalan Kramat Raya pada 16 Januari 1974.
Buku kedua yang diberi judul, Musuh Terbesar: Kesenjangan Bernuansa Sara &
Ekstremisme antara lain mengulas cara Presiden Soeharto merekrut para
menterinya, penggalangan citra di masa Orba, RUU-RUU yang digarap puluhan
tahun, hingga gerakan kebangkitan Islam.
Dr.Hariman Siregar didampingi B.Wiwoho menyerahkan buku TONGGAK-TONGGAK ORDE BARU kepada para aktivis, yang beberapa di antaranya sempat dipenjarakan oleh rezim Orde Baru. (teks oleh B.Wiwoho).
Selama masa Orba, tulis Wiwoho, pemerintah dengan sokongan Golkar dan ABRI
menguasai 70% suara di DPR. Tapi nyatanya tak serta-merta bisa meloloskan
pembahasan setiap RUU. Setidaknya ada dua RUU yang menyita waktu bertahun-tahun
bahkan sampai 20 tahun untuk bisa disahkan. Wiwoho menyebut RUU Perkawinan dan
RU Pancasia sebagai Asas Tunggal.
"Sebetulnya bisa saja disahkan dalam tempo sebulan - dua bulan. Tapi
pendekatan kekuasaan dan hokum semata tidak dilakukan. Ada pendekatan humanism
dengan duduk bersama, membongkar dan menyusun kembali draf yang ada,"
tulis Wiwoho.
Di buku ketiga, Wiwoho memberi judul Kejatuhan Soeharto dan Ancaman Pembelahan
Bangsa. Dia antara lain menyebut lengsernya Soeharto mirip dengan kejatuhan
Amangkurat I. Bila Amangkurat dijatuhkan oleh pemberontakan yang diprakarsai
puteranya sendiri, Soeharto turun oleh desakan massa dan orang-orang
terdekatnya yang mendadak mundur.
Total, Bambang Wiwoho telah menulis lebih dari 50 judul buku, antara lain Memoar Jenderal Yoga dan Operasi Woyla.
Baca artikel detiknews,
"Terkurung Pandemi, Wartawan Senior Bambang Wiwoho Tulis 6 Buku"
selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-5900382/terkurung-pandemi-wartawan-senior-bambang-wiwoho-tulis-6-buku.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
(jat/jat)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda