TONGGAK TONGGAK ORDE BARU
PELUNCURAN BUKU TONGGAK TONGGAK ORDE BARU
Suasana peluncuran buku trilogi TONGGAK-TONGGAK ORDE BARU, mengawali HUT ke 22 Indonesian Democracy Monitor (Indemo) sekaligus peringatan 48 tahun Peristiwa Malari, Sabtu 15 Januari 2022 di Jakarta.
TONGGAK TONGGAK ORDE BARU, buku trilogi yang mengisahkan perjalanan bangsa dan negara dengan sejumlah “untold story ”, yang membentang dalam kurun waktu lebih dari 35 tahun, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, diluncurkan Sabtu – Minggu, 15 – 16 Januari 2022.
Buku yang ditulis oleh Pemimpin Umum Panji Masyarakat B.Wiwoho, diluncurkan Sabtu 15 Januari 2022 di Jakarta, me ngawali acara ulang tahun ke 22 Indonesian Democracy Monitor (Indemo) dan peringatan Peristiwa Malari ke 48 tahun. Hadir dari keluarga besar Panji Masyarakat selain penulis B.Wiwoho tentu saja tuan rumah acara yang juga anggota Dewan Penasihat Panji Masyarakat Hariman Siregar, serta 3 anggota Dewan Penasihat Mayjen TNI (Purn) Prijanto, Syakib Bafagih dan Chudry Sitompul.
Minggu 16 Januari 2022, selanjutnya buku diluncurkan secara khusus dalam forum silaturahmi nara sumber dan pemberi sambutan di Sanggar Suluk Nusantara, Depok. Hadir antara lain Prof.Dr.Gunawan Sumodiningrat, Parni Hadi, Richard Haryoseputro, Jasso Winarto, Dr.Soemarso Slamet Rahardjo, Tribuana Said, Banjar Chaeruddin, Jack Yanda Zaihifni Ishak Phd., Linda Djalil, Carmelia Sukmawati dan Wakil Pemimpin Umum Panji Masyarakat Abdul Rahman Ma’mun.
Sebagian dari narasumber dan pemberi sambutan buku dari kiri ke kanan Tribuana Said, Jack Yanda Z.Ishak, Banjar Chaeruddin, Jasso Winarto, Linda Djalil, Soemarso Slamet Rahardjo, B.Wiwoho, Gunawan Sumodiningrat, Richard Haryoseputro dan Abdul Rahman Ma’mun.
Buku ke 3 trilogi yang membahas “Kejatuhan Soeharto dan Ancaman Pembelahan Bangsa,” banyak mengutip laporan-laporan Panji Masyarakat periode tahun 1990an.
Nara sumber Parni Hadi berbincang dengan Jack Yanda, Haryoseputro dan B.Wiwoho
Selain menyajikan kisah perjalanan bangsa semenjak menjelang kejatuhan Presiden Soekarno sampai dengan kejatuhan Presiden Soeharto, TONGGAK TONGGAK ORDE BARU ditutup dengan epilog yang menggambarkan hal-hal penting tahun-tahun terakhir ini, yang perlu dicermati serta diantisipasi secara tepat agar 273,5 juta penduduk negeri maritim Nusantara Raya, dengan lebih dari 300 suku bangsa yang mendiami lebih dari 17.500 pulau ini, tidak terbelah, tetapi justru semakin kokoh bersatu jaya sentosa.
Acara penyerahan buku dilanjutkan dengan diskusi tentang “Perubahan Iklim dan Keadilan” dengan naras umber Timer Manurung (Auriga Nusantara), Tata Mustasya (Greenpeace Indonesia) dan Dr.Herdi Sahrasad (Indemo)
(Info dan nara hubung buku ke WA 08174892033).
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda