Analisa
SWOT Capres-Cawapres 2014 ala Jawa.
Komisi Pemilihan Umum bekerjasama dengan Rumah Sakit
Gatot Subroto, minggu keempat Mei yang lalu telah melakukan tes psikologi
terhadap para Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) RI -
2014. Tak kurang dari 500 pertanyaan diajukan kepada mereka guna mengetahui
segala aspek kejiwaannya. Gagasan untuk melakukan tes kejiwaan ini patut
diacungi jempol, karena dengan itu kita akan bisa mengetahui semua aspek
kejiwaan para calon pemimpin kita. Sayang sekali hasil tes ini tidak dibuka
untuk umum.
Meskipun demikian bagi kebanyakan orang Jawa, kesempatan
untuk meneropong potensi baik-buruk seseorang tidaklah lantas tertutup.
Sebagaimana saya kemukakan dalam tulisan terdahulu yang berjudul “Perhitungan (Primbon) Jawa Contoh Kasus
Capres – Cawapres” , dalam membuat sesuatu penilaian terhadap seseorang dan
sesuatu peristiwa, cara Jawa menggunakan berbagai metode yang dirumuskan
berdasarkan pengalaman empiris ratusan atau bahkan ribuan tahun. Metode-metode
itu antara lain neptu, jam kelahiran, hari lahir atau weton, bulan dan tahun
Jawa, wuku, pranotomongso, nogo dino, pal, paringkelan, poncosudo, kamarokam
dan katuranggan. Yang terakhir yaitu katuranggan, sama dengan fisiognomi dalam
masyarakat Tionghoa, yaitu menilai seseorang berdasarkan ciri-ciri fisiknya.
Perhitungan Jawa menghasilkan perkiraan potensi diri dan
potensi kejadian yang disajikan dalam bentuk analisa yang kuranglebih sama
dengan analisa SWOT (strong-weakness-opportunity-threat) di era modern, atau
analisa kekepan yaitu kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman. Bagaimana kita memahami analisa kekepan
ini, saya anjurkan anda membaca artikel yang saya sebut di bagian depan tadi.
Kembali kepada potensi diri dan kejiwaan para Capres-Cawapres,
berikut saya sajikan analisa ala Jawa, yang saya buat berdasarkan berbagai
metode, kecuali metode jam, weton atau hari kelahiran dan nogo dino, karena
saya tidak memperoleh informasi yang pasti tentang jam kelahiran mereka. Sekali
lagi, ini adalah analisa potensi diri dan bukan ramalan kejadian atau nasib
orang. Potensi dan peluang baik belum tentu terwujud jika tidak didayagunakan
secara optimal, sebaliknya potensi dan ancaman buruk juga belum tentu terjadi
jika bisa diantisipasi secara baik dan memadai.
1.Prabowo
Subianto:
Lahir
Rabu Pon/Kamis Wage 17 Oktober 1951 atau 16 Muharam 1371 H, atau 16 Suro tahun
Alip 1883, wuku 15 atau Julungpujud, pranotomongso Kalimo, shio Kelinci,
bintang Libra.
Kekuatan:
memperoleh
pancaran aura dari Betara Guritno
sehingga pada umumnya tampan, berwibawa dan tutur katanya halus sedangkan
perbuatannya mudah menjadi buah bibir masyarakat. Ia merupakan tipe orang
dengan semua potensi, baik maupun buruk. Ingatannya tajam, bisa menepati janji,
tabah hati, tinggi cita-citanya dan cepat meraih keberhasilan. Dengan
perlambang burung emprit, jika sudah punya kemauan maka hasratnya besar dan menyala-nyala sukar
dihalang-halangi. Kehidupannya makmur dan senang bergaya.
Kelemahan:
meski
kehidupannya makmur, dalam gambaran wuku ia tidak memiliki gambaran rumah. Itu
berarti ia bisa merasakan kemakmuran tanpa harus bersusah payah mencari uang
atau memilikinya sendiri, karenanya ia harus berhemat dan jangan cenderung
boros. Ia juga tidak memegang “umbul-umbul”, artinya sebetulnya ia kurang
begitu cocok untuk posisi yang berkaitan dengan kekuasaan, atau jika berada di
posisi itu karena kemauannya yang kuat, maka bila tidak hati-hati kekuasan yang
diperjuangkan dengan keras tersebut mudah hilang. Sementara itu perasaannya
yang terlalu peka harus dikelola dengan baik. Gengsinya yang tinggi, senang
pamer serta dipuji orang bisa membuka peluang dikelilingi para penjilat dan
disalahgunakan para penipu.
Peluang:
kemauan
dan semangat yang besar disertai penampilannya yang tampan simpatik, memberi
peluang untuk mewujudkan keinginannya. Jika ia berhasil mengendalikan emosi dan
ambisinya, kemudian mengembangkan potensi kearifannya, memantabkan kesucian
hati dan budinya, menumbuh-suburkan benih cinta kasihnya terhadap sesama, bisa
berpeluang besar menjadi tokoh masyarakat terutama tokoh spiritual yang
dihormati dan dibutuhkan orang banyak.
Ancaman:
kemauan
dan ambisi yang besar disertai perasaanya yang peka juga bisa menimbulkan ekses
negatif bila tidak dikendalikan dengan baik, terutama jika tidak bisa
mengendalikan emosi dan kemarahannya. Emosi yang tak terkendali dapat
mengundang aura Betara Yamadipati yang keras hati mengamuk bak ular berbisa
yang keluar dari liangnya, atau bahkan ibarat air hujan yang mestinya berkah,
yang berubah menjadi hujan badai dan banjir. Emosi dan kemarahan bisa memicu
sakit hati dan kebencian orang lain, lebih-lebih jika sampai terdzolimi.
2.Hatta
Rajasa:
Lahir
Jumat Legi/Sabtu Pahing 18 Desember 1953 atau 11 Rabiulakhir 1373H atau 11
Bakda Mulut tahun Jimawal 1885, wuku Warigagung (Warigadian), pranotomongso
Kanem, shio Ular, bintang Sagitarius.
Kekuatan:
seorang
yang keras hati, tinggi keinginan dan pendiriannya, kuat dan bersemangat dalam
mencari nafkah serta “cerdik” perilakunya. Memiliki rasa tanggungjawab dalam
menjalankan tugas, ramah tamah serta manis budi-bahasanya sehingga banyak
pengagumnya.
Kelemahan:
cenderung
banyak omong, suka menggurui, kurang rendah hati dan mudah sombong. Kurang
beramal, tidak tahan kesepian dan senang disanjung.
Peluang:
Berkat
aura utama dari Sang Maha Resi atau Betara Guru, orang dengan tanda-tanda ini
bisa menduduki jabatan resmi yang tinggi dengan rejeki yang bagus.
Ancaman:
perpaduan
keinginan yang tinggi, keras hati dan kecerdikan bisa melambungkan nasibnya,
tapi sekaligus juga bisa menjatuhkan dan merusak kehidupannya, terutama
“kecerdikan yang kelewatan”. Sungguh dalam kehidupan ini tidak ada sesuatu yang
sempurna betul. Aura Sang Maha Resi tidak muncul sendirian, melainkan dibayangi
pula oleh aura Betara Kala. Oleh sebab itu “kecerdikannya” tidak boleh
dibiarkan liar menjadi kelicikan sekaligus kerakusan seekor monyet. Bila ia
tidak mampu mengendalikan, sementara banyak masalah dalam keluarganya, tak
pelak lagi berkah “hujan” kedudukan dan rejeki bisa disertai “petir dan tanah
longsor”. Untuk mencegahnya ia juga harus menempa serta menanamkan dengan keras
kejujuran, pemaaf, membela yang lemah dan rela berkorban demi orang lain.
3.Joko
Widodo:
Lahir
Rabu Pon/Kamis Wage 21 Juni 1961 atau 7 Muharam 1381H atau 7 Suro tahun Jimawal
1893, wuku Sungsang, pranotomongso Saddha, shio Kerbau, Bintang Cancer.
Kekuatan: punya potensi
sebagai pemimpin dengan semangat dan daya kekuatan yang besar, rajin bekerja
dan gigih, disiplin, cerdas, intuisinya tinggi, pendengar yang baik, suka
menolong orang yang meminta bantuan meskipun kadang-kadang kurang ikhlas. Ia
juga lapang dada, tahan menderita, pemaaf dan cukup berwibawa. Meski pada
dasarnya pemaaf dan sabar, namun jangan mempermainkan melebihi batas
kesabarannya, sebab ia bisa bertindak bagai banteng ketaton.
Kelemahan: keinginannya mudah
tergoda, cenderung boros, agak gegabah dan kurang bisa membalas budi.
Peluang:
bila
suci budinya, mampu mengendalikan keinginannya secara baik dan mengelola semua
kekuatannya, bisa menjadi orang yang sukses hidupnya terutama dalam perdagangan
dan melayani orang banyak. Bagaikan mantri sinaroja, bahagia kehidupannya.
Ancaman:
jika
keinginannya lepas tanpa kendali disertai ketidakjujuran, apalagi kalau juga
rumahtangganya tidak tenteram, bisa mengalami kekecewaan serta kesedihan yang
mendalam.
4.Jusuf
Kalla:
Lahir
Jumat Legi/Sabtu Pahing, 15 Mei 1942 atau 28 Rabiulakhir 1361 atau 28 Bakda
Mulud tahun Wawu 1873, wuku Wukir, pranotomongso Desta, shio Kuda, bintang
Taurus.
Kekuatan:
dermawan
dan suka membantu orang lain, roman mukanya mudah menimbulkan simpati, baik
hati, berwibawa sehingga perintahnya dipatuhi dan menonjol dalam
lingkungannya, hidup sederhana meskipun
rejekinya cukup buat lebih dari sederhana. Rasa percaya dirinya tinggi, cekatan
serta tangkas dalam bertindak termasuk pandai berdebat, sistematis, praktis dan santai. Sayang
keluarga dan banyak sahabat.
Kelemahan:
sesungguhnya
berpotensi kurang tabah dalam pendirian, tidak suka diatasi atau diremehkan.
Rasa sayang terhadap keluarga jika berlebihan, sekaligus juga bisa menjadi
kelemahan dan ancaman.
Peluang:
menjadi
pemimpin yang cekatan dalam melaksanakan tugas-tugasnya, berbakat bisnis, bisa
menjadi tempat bernaung bagi orang yang kesusahan serta menjadi tempat bertanya
di hari tuanya.
Ancaman:
walau
banyak memiliki kelebihan, tetapi segala sesuatu itu ada batasnya. Bagaikan
buah durian yang rasanya legit baunya harum, jika sudah melampui saatnya, maka
akan berubah rasa dan aromanya. Sementara itu pembawaannya yang kalem juga ada
batasnya, yang apabila dilampaui ia bisa marah sekali dan sanggup melakukan
tindakan yang drastis tak terduga.
5.Potensi
Hubungan & Kerjasama Antar Calon.
Prabowo
- Jokowi : hubungan
serasi yang kokoh dalam tim akan terbentuk apabila keduanya bisa menghilangkan
keengganan satu sama lain.
Prabowo
- Hatta Rajasa : hubungan
yang produktif dalam meraih tujuan, asalkan dapat menjalin dan menjaga ikatan
serta daya tarik yang tulus dan mendalam.
Prabowo
- Jusuf Kalla : kurang
serasi, tak banyak memiliki persamaan kesenangan dan berpotensi besar untuk
konflik.
Jokowi
- Jusuf Kalla : serasi asalkan bisa menghilangkan jurang
komunikasi.
Jokowi
- Hatta Rajasa : paling
ideal, menguntungkan dan bisa kekal.
Jusuf
Kalla - Hatta Rajasa : dingin,
formal, cenderung kurang bisa saling memahami.
Demikianlah sahabatku, sekali lagi perlu saya ingatkan
bahwa semua itu adalah analisa potensi dan bukan ramalan nasib. Potensi
kekuatan dan peluang dapat terwujud jika yang memiliki mampu memahami dirinya
dengan baik, kemudian mendayagunakana
secara optimal potensi kekuatan dan peluang emasnya. Sementara itu
potensi kelemahan dan ancaman diantisipasi secara tepat sehingga bisa dibendung
dan dicegah. Namun sebaliknya, meskipun
seseorang memiliki potensi kekuatan dan peluang emas, tapi kalau tidak
didayagunakan secara optimal maka peluang tersebut juga tidak akan terwujud.
Lebih-lebih apabila potensi kelemahan dan ancamannya diumbar, dibiarkan lepas
tanpa kendali.
Semoga kita bisa menjadi insan yang bisa memahami
potensi diri kita sendiri, selanjutnya dapat menempatkan dan membawa diri
secara baik dalam menapaki kehidupan yang fana ini.
Aamiin.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda