Minggu, 15 November 2015

POLEMIK ANCAMAN KAUM PEDAGANG DALAM DEMOKRASI INDONESIA (5) : Dikutip dari Media Online Teropong Senayan.

Polemik Penguasa vs Pengusaha

Dwifungsi Penguasa-Pengusaha, Tanggapan Untuk Sayuti Ashyatiri

Minggu, 06 Sep 2015 - 17:14:48 WIB
Bambang Wiwoho , TEROPONGSENAYAN
39IMG-20150904-WA0001_1441452168950.jpg
Sumber foto : Istimewa
Bambang Wiwoho
Terima kasih ustadz Sayuti Ashyatiri (SA) atas pencerahannya. Bukan maksud saya melecehkan profesi pedagang. Tapi meletakkannya pada tempat yang semestinya.
Mungkinkan ada yang berkilah, bukankah Kanjeng Nabi Muhammad SAW juga pedagang. Iya betul, itu sebelum masa kenabian beliau. Bahkan bukan hanya beliau saja, tapi juga sejumlah sahabatnya.
Namun begitu beliau-beliau menjadi pemimpin umat, motif  pedagangnya diletakkan dan motif kenegarawanan dan keimamahannyalah yang kedepankan.
Hal itu dilakukan pula oleh Jimmy Carter sebagaimana ustadz SA kemukakan tadi. Padahal Jimmy Carter bukan seorang muslim.
Sungguh kita adalah negara besar yang membutuhkan bangkit, tumbuh  berkembang dan bersatupadunya segenap potensi bangsa.
Dan itu saya kemukakan dengan tegas sehari sebelum saya memposting tanggapan atas pendapat-pendapat adinda Haris Rusly dan Hatta Taliwang, sebagai pembicara dalam Seminar Revolusi Mental Mewujudkan Ekonomi Berdikari yang diselenggarakan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM di Yogyakarta.
Insya Allah nanti saya posting juga contoh berita dan link blog yang memuat makalah lengkapnya.
Apa yang ustadz uraikan selainnya, saya setuju dan itulah yang merisaukan saya, yakni campur aduknya fungsi yang satu dengan yang lain. Itulah dwifungsi yang pasti tidak sehat dan tidak bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Saya merindukan Indonesia memiliki banyak pengusaha besar yang tangguh berkelas internasional. Saya juga merindukan para penegak hukum yang  tegas, berani, jujur dan adil. Saya juga merindukan negarawan-negarawan yang sebagaimana saya ungkapkan terdahulu.
Juga pencerahan-penceragan yang bijaksana seperti dari dari anda ini. Sekali lagi, terima kasih dan salam takzim. Sekalian mohon ijin saya forward ke Teropong Senayan yang telah mengangkat pendapat saya, komentar pak Fuad Bawazir dll dalam kolom-kolomnya.(*)
TeropongRakyat adalah media warga. Setiap opini/berita di TeropongRakyat menjadi tanggung jawab Penulis.

1 Komentar:

Blogger Fajar Nindyo mengatakan...

Diskusi yang selalu menarik antara relasi penguasa dan rakyat dalam hal ini para pedagang Pojokcerita

30 April 2020 pukul 19.25  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda