Selasa, 20 April 2021

Jenderal TNI (Purn) Widjojo Soejono: HIKMAH DARI SEJARAH KELAM PENJAJAHAN BELANDA

 

V.O.C. Belanda menetap di Jayakarta mulai tahun 1611. Sultan Agung menyerang Jayakarta pada tahun 1628 dan 1629, tidak berhasil kemudian terjadi dialog antara Sultan dengan Pangeran Purbaya yang menyarankan sebaiknya perang diakhiri sebab bukankah kedatangan V.O.C. Belanda itu hanya untuk berdagang. Dialog ini meski tampak sederhana namun sesungguhnya menunjukkan sikap abai, toleransi yang salah dan defisit kewaspadaan.

Secara faktual selama beberapa dekade terakhir ini telah terjadi sebuah proses globalisasi yang demi kelestarian, kesejahteraan dan daya saing bangsa harus kita sikapi dengan cerdas dalam arti peluangnya kita manfaatkan sedang ancamannya kita kenali dan jinakkan. Pengalaman pahit cukup lama sebagai negeri jajahan harus menjadi pelajaran berharga, bukan saja dalam menghadapi globalisasi namun juga dalam kancah Perang Asymetris yang semakin canggih dan kompleks. Negara Bangsa atau Nation State merupakan tatanan umat manusia dimuka bumi yang paling realistik dan telah final meskipun ia perlu membuat adaptasi – adaptasi sesuai tuntutan zaman. Namun Negara Bangsa atau Nation State itu untuk melestarikan eksistemsinya perlu tetap bersikap waspada dan menjauhi sikap abai.

Buku Wisata Ziarah: MEMBACA NUSANTARA DARI AFRIKA, MENELUSURI JEJAK PARA PEJUANG YANG TERBUANG yang dikembangkan dengan mengungkapkan jejak sejarah ribuan pejuang nusantara yang dibuang ke Afrika Selatan ini  terbit tepat waktu, mengingatkan kita untuk mengambil hikmah dari sejarah kelam yang menyebabkan bangsa dan tanah air kita di jajah oleh Belanda cukup lama.

Buku diterbitkan oleh Pustaka IIMaN Group, dengan ukuran 13,5 X 20 Cm, tebal 265 halaman.   Telp: 081380582795.

(Foto dari kiri ke kanan: B.Wiwoho – Jenderal TNI (Purn) Widjojo Soejono – Letjen TNI (Purn) Sayidiman Suryohadiprojo dan Prof.Dr.Gunawan Sumodiningrat).

 

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda