Benny, Tragisnya Loyalis Soeharto
Jenderal Benny Moerdani hendak
menyampaikan laporan kepada Presiden Soeharto di Bina Graha.
Foto-foto: repro buku Menyaksikan 30 Tahun Pemerintahan Otoriter Soeharto
Kamis, 15 September 2016
Benny Moerdani boleh jadi tipikal
intel sejati. Ia selalu menampilkan ekspresi wajah yang dingin, tanpa senyum.
Irit bicara, tanpa basa-basi. “Pokoknya angkerlah, ha-ha-ha…,” kata Bambang
Wiwoho, wartawan Suara Karya pada 1970-an, saat berbincang dengan detikX,
Rabu, 14 September 2016.
Keangkeran Benny bertambah beberapa
waktu setelah operasi pembebasan para sandera di Bangkok pada akhir Maret 1981.
Dalam operasi yang populer disebut Operasi Woyla itu, duet Yoga Soegama-Benny
Moerdani sukses membebaskan sandera dalam tempo empat hari. Selepas itu, Wiwoho
mengaku menyarankan kepada Jenderal Yoga selaku Kepala Badan Koordinasi
Intelijen Negara (Bakin), untuk mengubah prioritas operasi intelijen. Sementara
sebelumnya lebih banyak menggunakan taktik berbau SARA, selanjutnya pendekatan
ekonomi harus lebih diprioritaskan.
Yoga menerima baik saran tersebut,
tapi Benny sebagai Wakil Kepala Bakin sepertinya kurang setuju. Beberapa kali
Wiwoho bertemu di ruangan Yoga, ekspresi wajah Benny terhadapnya menjadi super-angker.
“Dia seperti mau menelan saya saja, ha-ha-ha…,” ujar Wiwoho.
Kalau saya tidak percaya pada you, tidak akan you sampai di
tempat ini."
Bagi wartawan senior Salim Haji
Said, yang kini lebih dikenal sebagai pengamat militer, keangkeran Benny tak pudar
meski bertahun-tahun tak lagi menjadi penguasa dunia intelijen. Ketika dia
menyapa di sela-sela acara timbang terima Kepala Staf TNI Angkatan Darat, dari
Jenderal R. Hartono kepada Jenderal Wiranto, Benny malah menukas dengan ketus,
“Whom you are working for?” (Kau kerja untuk siapa?) Tapi, dua hari
kemudian, Salim diberi waktu untuk mewawancarainya di kantor CSIS di Tanah
Abang, Jakarta.
“Pagi itu, segala doa untuk jumpa
pembesar yang pernah diajarkan Ayah (almarhum) saya baca dengan khusyuk. Harus saya
akui, hari itu saya masuk ke gedung CSIS dengan rasa takut,” tulis Salim dalam
buku Menyaksikan 30 Tahun Pemerintahan Otoriter Soeharto.
Ketika pintu diketuk, Benny sendiri
yang membukakan pintu. Wajahnya datar, tanpa emosi, dan pastinya tanpa senyum.
“Pak Benny, saya itu takut kepada Anda.” Spontan Benny menukas, “Kalau saya
tidak percaya pada you, tidak akan you sampai di tempat ini.”
* * *
Presiden Soeharto melantik Jenderal
Benny Moerdani sebagai Panglima ABRI, 29 Maret 1983.
Benny dan Soeharto bercengkerama di
Istana Negara, Jakarta.
Leonardus Benyamin Moerdani
mengawali karier sebagai prajurit komando. Dia pernah ditugasi Jenderal Achmad
Yani memimpin Operasi Naga, menyusup ke Papua (Irian Barat). Juga diminta
merancang aksi untuk menangkal penyusupan pasukan Inggris di Kalimantan. Atas
prestasi Benny di Papua itu, Presiden Sukarno menyematkan Bintang Sakti, lalu
menawarinya masuk resimen Tjakrabirawa, pengawal presiden. Benny juga sempat
dijodohkan dengan putrinya, Megawati. Dia menolak kedua tawaran tersebut.
Beberapa tahun kemudian, karena satu
hal, justru Yani yang menyingkirkan Benny dari Korps Baret Merah. Dia diminta
bergabung dengan Baret Hijau di Kostrad di bawah komando Soeharto. Saat
memimpin Operasi Trikora untuk membebaskan Irian Barat, Soeharto sudah mengenal
Benny sebagai komandan tim Operasi Naga. Di Kostrad pula Benny kembali berhubungan
dengan Ali Moertopo, perwira intelijen yang dikenalnya saat di Irian Barat.
Pada awal Orde Baru, Ali menjadi salah satu tangan kanan Soeharto dalam
membereskan berbagai kemelut politik di Tanah Air.
Man, koki lu yang dulu sering lu tabokin sekarang kerja sama
gua."
Di Kostrad-lah kemampuan intelijen
Benny mulai diasah dan diarahkan. "Medan perang"-nya mula-mula adalah
Malaysia, lalu Seoul, Korea Selatan. Pasca-Malapetaka Lima Belas Januari
(Malari) 1974, Benny kembali ke Jakarta dari Seoul untuk menangani
masalah-masalah intelijen hankam. Dia juga terlibat dalam operasi militer ke
Timor Timur. Beberapa bulan kemudian, Presiden Soeharto mempercayainya untuk
memimpin lembaga intelijen strategis, Intel Kopkamtib, dan merangkap Wakil
Kepala Bakin. Sementara itu, peran dan pamor Ali Moertopo sebagai orang
intelijen memudar.
Pada akhir Maret 1981, Benny sukses
memimpin tim antiteror Kopassus melumpuhkan para pembajak pesawat Garuda di
Bangkok, Thailand. Pada 29 Maret 1983, Soeharto mempromosikannya menjadi Panglima
ABRI dan Panglima Kopkamtib. Sejarawan Rushdy Hoesein menyebut pencapaian Benny
itu termasuk luar biasa, karena lazimnya petinggi ABRI adalah orang tempur,
bukan intelijen. “Dia memang perwira hebat dan sangat loyal kepada Pak Harto,”
ujarnya. Selain loyal, Benny punya kesetiaan bak seorang samurai.
Sebagai intelijen yang pernah dibina
Ali Moertopo, Rushdy melanjutkan, Benny punya kemampuan mem-blow-up
cerita yang sifatnya fiktif. Rushdy mencontohkan, pada suatu waktu saat kongko
bersama Benny dan Jenderal Herman Sarens Soediro, sekonyong-konyong sang
perwira intel itu melontarkan kisah fiktif. “Man, koki lu yang dulu
sering lu tabokin sekarang kerja sama gua,” ujarnya kepada Herman
Sarens. Setelah Benny pergi, giliran Herman yang ngedumel. “Ah, kapan
saya pernah tabokin koki.”
Salim Haji Said saat mewawancarai
Panglima ABRI Benny Moerdani, November 1984.
Kian moncernya karier dan kuasa anak
pasangan Raden Bagus Moerdani dan Yohana Roeche itu justru kian tak disenangi
sebagian kalangan Islam. Dia kerap dituding sebagai aktor intelektual dalam
berbagai peristiwa berdarah yang mengorbankan umat islam, seperti dalam Tragedi
Tanjung Priok pada 1984. Juga arsitek pembumihangusan preman di seluruh pelosok
Tanah Air lewat Petrus (Penembakan Misterius).
“Itu untuk shock therapy
supaya orang banyak mengerti bahwa terhadap perbuatan jahat masih ada yang bisa
bertindak dan mengatasinya,” kata Soeharto membelanya dalam otobiografi Pikiran,
Ucapan, dan Tindakan Saya yang ditulis sastrawan Ramadhan K.H.
* * *
Belakangan, loyalitas Benny kepada
Soeharto tak sepenuhnya membabi buta. Seperti halnya yang disampaikan Yoga,
Benny pun akhirnya mafhum bahwa kiprah anak-anak sang presiden dalam berbisnis
menumbuhkan iklim tak sehat. Hingga pada suatu hari, Benny memberanikan diri
untuk menyampaikannya langsung kepada Soeharto di sela-sela bermain biliar di
Cendana. Sang presiden pun murka.
“Wah bapake ketoke nesu banget. Saya pasti selesai, hanya akan sampai di sini...,” keluh
Benny kepada Laksamana Sudomo. Feeling sang intel sepenuhnya benar.
Beberapa saat menjelang Sidang Umum MPR, Benny dicopot dari jabatannya sebagai
Panglima ABRI/Panglima Kopkamtib. Berkat lobi mantan Pangkopkamtib Sudomo, yang
juga dikenal dekat dengan Soeharto, sang intel tak sepenuhnya dibuang. Dalam
kabinet 1988-1993, Benny ditempatkan sebagai Menteri Pertahanan.
“Saya tahunya kembali dijadikan
menteri ya baru sesudah mendengar pengumuman di radio. Sebab, saya sudah tidak
pernah dihubungi Pak Harto, juga tidak lewat telepon sejak saya tak lagi
menjadi Panglima ABRI,” tutur Benny dalam buku Tragedi Seorang Loyalis
karya Julius Pour.
Reporter: Pasti Liberti Mappapa
Penulis/Editor: Sudrajat
Desainer: Fuad Hasim
Rubrik Intermeso mengupas sosok atau
peristiwa bersejarah yang terkait dengan kekinian.
SHARE
1 Komentar:
SAYA INGIN BERBAGI CERITA KEPADA SEMUA ORANG BAHWA MUNKIN AKU ADALAH ORANG YANG PALING MISKIN DIDUNIA DAN SAYA HIDUP BERSAMA ISTRI DAN 3 BUAH HATI SAYA SELAMA 10 TAHUN DAN 10 TAHUN ITU KAMI TIDAK PERNAH MERASAKAN YANG NAMANYA KEMEWAHAN,,SETIAP HARI SAYA SELALU MEMBANTIN TULANG BERSAMA SUAMI SAYA UNTUK KELUARGA SAYA NAMUN ITU SEMUA TIDAK PERNAH CUKUP UNTUK KEBUTUHAN HIDUP KELUARGA SAYA..AKHIRNYA AKU PILIH JALAN TOGEL INI DAN SUDAH BANYAK PARA NORMAL YANG SAYA HUBUNGI NAMUN ITU SEMUA TIDAK PERNAH MEMBAWAKAN HASIL DAN DISITULAH AKU SEMPAT PUTUS ASA AKHIRNYA ADA SEORANG TEMAN YANG MEMBERIKAN NOMOR AKI KORO,,SAYA PIKIR TIDAK ADA SALAHNYA JUGA SAYA COBA LAGI UNTUK MENGHUBUNGI AKI KORO DAN AKHIRNYA AKI KORO MEMBERIKAN ANGKA GHOIBNYA DAN ALHAMDULILLAH BERHASIL..KINI SAYA SANGAT BERSYUKUR MELIHAT KEHIDUPAN KELUARGA SAYA SUDAH JAUH LEBIH BAIK DARI SEBELUMNYA,DAN TANDA TERIMAH KASIH SAYA KEPADA AKI KORO SETIAP SAYA DAPAT RUANGAN PASTI SAYA BERKOMENTAR TENTAN AKI KORO…BAGI ANDA YANG INGIN SEPERTI SAYA SILAHKAN =TLP=085222846347= | =CALL/=+6285222846347=,ATAU KUNJUNGI BLOG AKI KORO :: (#KLIK RAMALAN TOTO MAGNUM 4D 5D 6D#)
SAYA INGIN BERBAGI CERITA KEPADA SEMUA ORANG BAHWA MUNKIN AKU ADALAH ORANG YANG PALING MISKIN DIDUNIA DAN SAYA HIDUP BERSAMA ISTRI DAN 3 BUAH HATI SAYA SELAMA 10 TAHUN DAN 10 TAHUN ITU KAMI TIDAK PERNAH MERASAKAN YANG NAMANYA KEMEWAHAN,,SETIAP HARI SAYA SELALU MEMBANTIN TULANG BERSAMA SUAMI SAYA UNTUK KELUARGA SAYA NAMUN ITU SEMUA TIDAK PERNAH CUKUP UNTUK KEBUTUHAN HIDUP KELUARGA SAYA..AKHIRNYA AKU PILIH JALAN TOGEL INI DAN SUDAH BANYAK PARA NORMAL YANG SAYA HUBUNGI NAMUN ITU SEMUA TIDAK PERNAH MEMBAWAKAN HASIL DAN DISITULAH AKU SEMPAT PUTUS ASA AKHIRNYA ADA SEORANG TEMAN YANG MEMBERIKAN NOMOR AKI KORO,,SAYA PIKIR TIDAK ADA SALAHNYA JUGA SAYA COBA LAGI UNTUK MENGHUBUNGI AKI KORO DAN AKHIRNYA AKI KORO MEMBERIKAN ANGKA GHOIBNYA DAN ALHAMDULILLAH BERHASIL..KINI SAYA SANGAT BERSYUKUR MELIHAT KEHIDUPAN KELUARGA SAYA SUDAH JAUH LEBIH BAIK DARI SEBELUMNYA,DAN TANDA TERIMAH KASIH SAYA KEPADA AKI KORO SETIAP SAYA DAPAT RUANGAN PASTI SAYA BERKOMENTAR TENTAN AKI KORO…BAGI ANDA YANG INGIN SEPERTI SAYA SILAHKAN =TLP=085222846347= | =CALL/=+6285222846347=,ATAU KUNJUNGI BLOG AKI KORO :: (#KLIK RAMALAN TOTO MAGNUM 4D 5D 6D#)
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda