Resensi Buku: STRATEGI PEMBANGUNAN MASA DEPAN
STRATEGI PEMBANGUNAN MASA DEPAN, Memetik Hikmah Masa Lalu
dan Sekarang Demi Mewujudkan Kejayaan Indonesia, demikian tema bedah trilogi
atau 3 buku Untold Story Tonggak-Tonggak Orde Baru, karya B.Wiwoho.
Gambaran bangsa dan negara yang mengkhawatirkan, mundur ke
belakang, krisis etika, krisis karakter, mengalami deformasi dan dalam banyak
hal tidak sedang dalam keadaan baik-baik saja bahkan mengkhawatirkan, menjadi
bahan pembicaraan yang sambung-menyambung dalam acara bedah buku Jumat 11
Oktober 2024 di Kompas Institut Jakarta.
Indonesia menurut para peserta, sedang berada di era
deformasi, karena praktik operasionalnya berbanding terbalik dengan makna
reformasi itu. Terutama, semenjak diberlakukan UUD NRI 1945 produk Amandemen
alias UUD 2002. Wajah negara bangsa ini telah
dicorat-coret sedemikian rupa sehingga tidak terlihat keaslian 'Wajah
Indonesia' yang dahulu dikenal guyub, ramah, tepo seliro, toleransi, santun,
pekerja keras, gotong royong dan seterusnya. Justru perilaku warganya kini
diwarnai sikap beringas, individualis, materialis, pragmatis, hedonis, narsis,
liberal lagi kapitalistik. Selain sikap rakyatnya yang berubah drastis, juga ulah
para tokoh, elit-elit politik, dan perumus kebijakan yang nyaris tanpa
keteladanan. Nampak jelas banyak di antara mereka yang bersemboyan. “Berkuasa
dan kaya raya dalam tempo yang sesingkat-singkatnya dengan segala cara.“ Hal
tersebut diperparah dengan maraknya 'kemiskinan' di berbagai lini dan sektor
yakni miskin mental, miskin moral dan miskin iman atau miskin keyakinan. Satu
hal yang menumbuhkan harapan adalah gambaran yang diungkapkan para pembicara,
dan juga buku Tonggak-Tonggak Orde Baru, yang kurang lebih sama dengan isi buku
Paradoks Indonesia dan Solusinya, yang ditulis oleh Prabowo Subianto, kini
Presiden Republik Indonesia (PT. Media Pandu Bangsa, Januari 2022). Prabowo
Subianto yang tatkala menulis buku tersebut menjabat sebagai Menteri Pertahanan
dan Keamanan dalam bukunya memaparkan banyak data, fakta dan angka-angka yang
memperkuat bacaan keadaan.
SOLUSI STRATEGIS SISTEMIS
Catatan bedah buku tersebut diolah dan dilengkapi dengan
hasil perumusan yang oleh tim yang
terdiri dari dr.Hariman Siregar,
Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edhi Purdijatno,SH. Dr. (H.C) Heppy Trenggono, M.Kom
Prof. Dr. Gunawan Sumodiningrat, Dr. Herdi Sahrasad Paulus Tri Agung Kristanto
B. Wiwoho, dan kini diterbitkan menjadi buku oleh Penerbit Panji Masyarakat. Ukuran
buku 21 cm x 15 cm. Tebal 194 hlmn (xii + 182).
Untuk mengatasi berbagai kondisi kritis yang diuraikan di
bagian depan, sekaligus mencegah terjadinya bahaya perpecahan bangsa, buku baru
ini menegaskan kita harus memiliki serta melaksanakan kebijakan strategis yang
menyeluruh dan terpadu, bukan hanya bersifat tambal sulam, emosional dan
manipulatif yang tidak menyentuh akar utama persoalan, yakni mengembalikan
kehidupan bermasyarakat – berbangsa dan bernegara sesuai dan sejalan dengan
semangat serta cita-cita proklamasi kemerdekaan sebagaimana dituangkan dalam
Pembukaan UUD 1945, yang harus menjiwai seluruh pasal-pasal dalam batang tubuh
UUD. Langkah selanjutnya adalah menjabarkan pasal-pasal tersebut ke dalam
berbagai UU dan peraturan turunannya, antara lain penguasaan modal dan sumber
daya alam yang bisa membangun peta kompetisi di antara sesama anak bangsa
secara sehat, seimbang dan berkelanjutan, yang disertai penguasaan teknologi
dan kemampuan menghadapi dengan baik kapitalis global, artificial
intelligence dan kecenderungan pertumbuhan yang eksponensial dalam banyak
hal. Yang juga tak kalah penting adalah secara sungguh-sungguh tidak pandang
bulu kita harus memberantas KKN dengan antara lain melaksanakan dan menegakkan
UU no 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
Secara garis besar,
solusi strategis sistemis itu bisa di kelompokkan sebagai berikut:
1). Membangun
kepemimpinan nasional yang kuat, yang dapat menumbuhkan kepercayaan dan harapan
rakyat, yang menjiwai dan beriorientasi pada keadilan sosial dan pem bangunan
karakter bangsa, serta memiliki kemampuan untuk melakukan rancangbangun sosial
yang baik dan memadai; yang juga bisa membuat serta melaksanakan paradigma baru
dalam bidang ekonomi dan kesejahteraan rakyat yang sesuai dengan situasi,
kondisi dan kebutuhan bangsanya, sehingga bisa keluar dari keterpurukan yang
semakin parah, akibat paradigma lama yang mengekor peradaban bangsa-bangsa
lain.
2). Memulihkan, menjaga
dan meningkatkan keamanan dan ke tertiban umum, di samping tetap memberikan
perhatian yang serius terhadap masalah perbatasan wilayah ke daulatan negara.
3). Tata Pemerintahan
yang amanah, akuntabel dan meningkat kan kualitas serta aksesibilitas pelayanan
publik.
4. Mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat dengan me ningkatan kesejahteraan sosial rakyat,
mengatasi kesenjangan sosial ekonomi dan membentuk masyarakat yang sehat
termasuk mengantisipasi dampak di masa depan akibat 4 dari 10 generasi muda
mengalami stunting dan lain lain.
Dalam membentuk
masyarakat yang sehat diperlukan antara lain: (a). tersedianya sarana dan
pelayanan kesehatan yang mencukupi; (b). pembangunan lingkungan hidup dan
sanitasi serta komunitas sadar hidup sehat ; (c). perbaikan gizi; (d). mencegah
timbulnya wabah dan antisipasinya serta pemberantasan penyakit menular; (e).
pembinaan dan pengawasan yang kuat terhadap obat obatan, makanan dan minuman.
5). Membangun ekonomi
kerakyatan dan kemandirian ekonomi, pro people – pro poor, dengan
melaksanakan secara konsisten dan konsekuen pasal 33 UUD 1945 khususnya ayat 1
– 3, termasuk di antaranya mendisain dan menggalang kembali konsep Perusahaan
Inti Rakyat, serta menjadikan perusahaan-perusahaan besar bagaikan lokomotif
yang bergerak secara terintegrasi harmonis dengan gerbong gerbong UMKM. Seiring
dengan itu digerakkan pembangunan yang dimulai dari desa, yang berbasis ekonomi
kreatif dan berkelanjutan.
6). Menegakkan hukum dan
keadilan secara konsisten dan kon sekuen, termasuk dalam membasmi KKN, dan
secara lebih khusus lagi menegakkan Undang-Undang (UU) Nomor 28 Tahun 1999
tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme serta membuat UU tentang Pembuktian Terbalik Asal-Usul Harta Kekayaan
serta UU Perampasan Aset Tindak Pidana.
7). Mengembangkan sistem
pendidikan nasional dan pembi naan kebudayaan yang: (a) berjatidiri kokoh serta
bisa mengambil hikmah dari sejarah
bangsa-bangsa khususnya sejarah nasional kita sendiri; (b) Mencermati serta mengantisipasi
revolusi budaya dan perkembangan gaya hidup generasi muda masa depan, yang
bukan tidak mungkin akan membentuk suatu peradaban baru. Sejalan dengan itu
kita harus kembali menggalang karakter bangsa yang kokoh. Dunia pendidikan
mempunyai tanggung jawab mewujudkan karakter yang baik, dengan menanamkan
pemahaman akan etika dan moral sebagai pedoman bagi para generasi muda
Indonesia Emas dalam mewujudkan pembangunan karakter bangsa yaitu jujur,
bertanggung jawab, disiplin, visioner, adil, kerjasama, dan peduli (7 Budhi
Utama). (c) Mampu mengejar, mengikuti dan menguasai perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, khususnya smart technology dan articial intelligence yang kini sedang melesat pesat, eksponensial. Kita perlu
segera menyadari kelemahan generasi milenial dan Gen Z kita dewasa ini,
meskipun mereka digolongkan sebagai native digital , yaitu generasi yang
lahir dan tumbuh di era digital, dimana teknologi tertanam dalam kehidupan
sehari-hari, tetapi justru paling rentan terhadap risiko pengangguran. Padahal
seharusnya dengan digital informasi tidak terbatas, kreativitas menjadi lebih bagus
dan lebih inovatif. Tetapi itu tidak terjadi, artinya mereka hanya sebagai
pengguna digital, dan bukan sebagai inovator digital, tidak menciptakan
kolaborasi. Pemanfataan digital masih sangat rendah, masih lebih sekadar
hiburan. Berbeda dengan di negara-negara tetangga, dengan digital mereka lebih
rajin belajar. Padahal dilihat dari statistik, penetrasi internet kita sudah
77% dari total penduduk Indonesia, (d) Mengembangkan pendidikan kaderisasi
pemimpin bangsa yang diinisiasi oleh
negara maupun masyarakat sipil. Pemimpin yang berkualitas dan berjiwa
demokratis sangat penting bagi masa depan demokrasi itu sendiri. Namun ia tidak
lahir dengan tiba-tiba. Ia lahir dari proses pendidikan baik formal dan
informal. Demokrasi bukan sesuatu yang sekedar mengikuti kehebatan orang-orang
pintar, dan tidak juga boleh terbawa arus kerusakan yang ditimbulkan oleh
orang-orang bodoh. Karena itu menyelenggarakan pendidikan bagi lahirnya
generasi penerus bangsa adalah tanggung jawab bersama bangsa ini. Baik negara
maupun masyarakat sipil perlu bahu membahu untuk mewujudkan pendidikan
kaderisasi pemimpin bangsa ini.
8). Menata kembali sistem
politik dan ketatanegaraan yang mampu mengikuti perkembangan dan tantangan
zaman serta globalisasi, namun tetap berlandaskan pada semangat dan cita-cita
Proklamasi Kemerdekaan 17 – 18 Agustus 1945, serta mengambil hikmah dan pelajaran
dari pengalaman selama Orde Lama, Orde Baru dan Orde Reformasi khususnya pasca
Amandemen UUD 2002. Dalam mengantisipasi tantangan zaman dan globalisasi yang
terus berkembang, kita harus bisa mengatasi serta menangkal berbagai bentuk
perang modern dengan perang asimetrisnya beserta divisi divisi tempurnya,
demikian pula dalam menghadapi radikalisme dan ekstremisme beserta ancaman
terorisme dan kejahatan-kejahatan internasional-global lainnya .
9). Mengembangkan
hubungan kerjasama internasional melalui politik luar negeri yang bebas aktif
sesuai dengan yang telah digariskan oleh para pendiri Republik Indonesia, demi
terwujudnya tata dunia baru yang harmonis dan sederajat, yang rahmatan lil
alamin – rahmat bagi semesta alam, yang hamemayu hayuning bawono –
menjaga dan melestarikan anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa pada alam semesta ini
dengan segenap isinya. Dalam kaitan ini, Indonesia harus mencermati
perkembangan geopolitik dunia yang berpotensi, bahkan cenderung berubah secara
dinamis dan cepat.
Buku Strategi
Pembangunan Masa Depan ini merangkum
dengan rapi pandangan kritis para peserta yang terdiri dari para tokoh lintas
generasi, yang nama-namanya dicantumkan dalam kulit sampul belakang. Untuk
sementara, buku dicetak dengan sistem PoD atau dicetak sesuai pesanan, dengan
harga per buku Rp150.000, Pemesanan ke
WA: 812-3530-6821 (Nafisa Sukmajati). 0811873332 dan 081235306821 ***
#strategipembangunan #b.wiwoho #harimansiregar #prabowo #tedjoedhi #gunawansumodiningrat #ordebaru
#reformasi #pagarlaut #bentengperdikan #pancasila #panjimasyarakat #panjimasbook
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda