POTRET SOSIAL KEHIDUPAN MASYARAKAT DEWASA INI
Prof Amin (kanan baju putih) menggandeng Prof Ali Yafie (tengah) bersama Dr.Hidayat (batik).
Saya menyambut baik dan mengapresiasi penerbitan buku Bertasawuf di Zaman Edan , kumpulan
catatan dari facebook tasawuf djawa full dan blog islamjawa
Bapak B. Wiwoho. Saya mengenal penulis buku ini sebagai insan
pers dan aktivis di sejumlah organisasi dan lembaga swadaya masyarakat. Prisma
pemikiran dan pengabdian B. Wiwoho adalah cerminan kepeduliannya yang tinggi terhadap
pengembangan sumber daya manusia dan pembangunan yang seimbang antara material
dan spiritual.
Islam sebagai agama yang sempurna mengarahkan manusia
untuk mampu memberdayakan potensi rohaniah atau unsur batinnya secara optimal.
Sasarannya supaya hadir dalam tiap diri satu pola hidup yang bersih, sederhana, dan
mengabdi. Pemaknaan tasawuf bagi seorang Muslim adalah kurang lebih seperti dikemukakan
oleh Prof. Dr. Hamka dalam buku Tasauf Moderen, yaitu membersihkan
jiwa, mendidik, dan mempertinggi derajat budi, menekan segala
kelobaan dan kerakusan, memerangi syahwat yang berlebihan, demi untuk
kesentosaan diri. Dengan kata lain, orang yang mempraktikkan tasawuf akan
menjadi pribadi yang tercerahkan dan perilakunya terpimpin dengan akhlak
islami.
Setelah membaca senarai artikel yang akan diterbitkan
menjadi buku, saya mengapresiasi kepiawaian penulisnya, Bapak B.
Wiwoho dalam mengemas, mengulas, dan menghadirkan
potret sosial berupa fragmen-fragmen kehidupan masyarakat yang dijumpai
sehari-hari di sekitar kita. Penulis buku ini mengajak pembaca agar mengambil makna,
hikmah, pelajaran, dan perbandingan dari pengalaman hidup
sendiri dan orang lain.
Saya menyimpulkan, buku ini lebih
dari sekadar dokumentasi buah pikiran dan tulisan Bapak B. Wiwoho
mengenai tasawuf. Karya ini sekaligus merefleksikan perjalanan pemikiran sang
penulis dalam membaca dan menganalisis fenomena sosial. Melalui buku ini, Bapak B. Wiwoho mengajak
kita untuk menyadari dan turut memikirkan, bahkan memberi solusi atas berbagai
problema sosial, moral, dan kemanusiaan yang mengitari
kehidupan.
Dewasa ini, modernisasi dan teknologi
informasi telah mengubah pola kehidupan manusia dan
mempengaruhi hubungan antar-sesama dalam arti positif atau negatif. Manusia
modern di era sekarang memerlukan sandaran batin yang kuat, dan hal
itu hanya bisa didapatkan dari agama. Salah satu peran agama adalah, sebagai
pegangan hidup yang menguatkan manusia di tengah persaingan kehidupan yang
semakin keras dan menyelamatkannya dari krisis atau konflik kejiwaan. Oleh
karena itu, setiap orang perlu secara terus menerus mengasah
dan meningkatkan kualitas pengamalan ajaran agama sebagai elemen pembangun mental-spitual
agar manusia tidak gamang dan gentar
menghadapi perubahan dunia sekelilingnya.
Dalam banyak ayat Al Quran ditegaskan, kebahagiaan dan
ketenangan hidup hanya dapat dicapai melalui keimanan dan ketakwaan kepada
Allah Swt yang melahirkan amal shaleh. Untuk
itu, setiap muslim harus meneguhkan jatidirinya di atas keyakinan tauhid
yang bersih, sehingga mampu menjadi mata air kebaikan
yang mengalirkan manfaat bagi umat manusia.
Selamat menikmati pencerahan yang menarik
dan bernas dalam lembar demi lembar buku ini. (Pengantar buku "BERTASAWUF DI ZAMAN EDAN", penerbit BukuRepublika).
I
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda