Senin, 01 April 2013

PRESIDEN SOEHARTO MEREKRUT PEMBANTUNYA TANPA HIRUK PIKUK.

BIOGRAFI SOEHARTO

Pemimpin Harus Tegas dan Berani Memutuskan

Menjadi pemimpin apa pun, kita harus selalu tegas dan berani mengambil keputusan. Kalau ingin maju, harus pandai mendengar, melihat, dan mengambil hikmahnya”.Demikian alinea pertama dari laporan Harian Kompas mengenai buku "34 Wartawan Istana Bicara Tentang Pak Harto", Sabtu 30 Maret 2013 halaman 2, yang juga bisa diakses melalui Kompas.com.
Tulisan itu merangkum ciri-ciri kepemimpinan Pak Harto, yang ada di buku tersebut. Mantan wartawan Suara Karya, Bambang Wiwoho dalam kutipan tersebut menulis, bagaimana Soeharto merekrut pembantunya tanpa hiruk pikuk berlarut-larut. Soeharto menugaskan pimpinan Operasi Khusus/Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara untuk menyelidiki hingga detail saiapa teman tidur calon pembantunya itu, siapa saudara dan teman bergaulnya, hingga bagaimana riwayat perjuangan hidupnya.

Mantan Wartawan RRI, Mursyyid Noor menuliskan, jika muncul permasalahan berkaitan dengan pembantunya, Soeharto langsung memanggil pejabat yang bersangkutan untuk segera mengatasinya. Ia juga menuliskan, Soeharto sebagai Ketua Dewan Pembina Golongan Karya (Golkar) tidak pernah membawa permasalahan Golkar ke dalam jabatan kepala negara/kepala pemerintahan.***

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda