Minggu, 07 April 2013

SUMPAH JABATAN HARUS DIUBAH.



TANTANGAN BERSUMPAH PEMBOCOR SPRINDIK “ANAS”  (seri tuip @b_wiwoho).


 
1."Wawancara eksklusif Wiwin soal sprindik Anas" (http://merdeka.com ). Menarik dibaca.
2.Wiwin sudah mengaku semua atas inisiatifnya sendiri dan menantang bersumpah dengan Al Qur'an.
3.Islam mengajarkan tentang sebuah sumpah yang sangat berat sanksinya, sebagai solusi final atas persengketaan yang sulit pembuktiannya.
4.Sumpah itu disebut "mubahalah" atau saling melaknat, sesuai Surat Ali Imran ayat 61.
5.Di Indonesia, khususnya Jawa, mubahalah dikemas dengan mengenakan kain kafan (pocong) pada mereka yang bersumpah.
6.Karena mengenakan kain kafan seperti pocongan (jenazah) maka disebut "sumpah pocong", sehingga menjadi sangat dramatis.
7.Belakangan ini semenjak kasus Skandal Bank Century, disusul terbongkarnya sejumlah mega korupsi, banyak kesaksian yang saling bertentangan. Ini berarti salah satu pihak pasti ada yang tidak jujur alias berbohong.
8.Nazaruddin yang banyak membongkar beberapa mega korupsi sampai menantang melakukan sumpah pocong pihak-pihak lain yang membantahnya.
9. Tetapi meskipun sesama muslim, mereka yang ditantang mubahalah atau sumpah pocong tidak ada yang berani melakukan. Padahal jika jujur dan merasa benar, mengapa takut?
10.Ajakan bersumpah dengan Al Qur'an, mestinya ya sesuai Surat Ali Imran ayat 61 atau mubahalah tersebut.
11. Ajakan sumpah seperti itu kini diajukan kembali oleh Wiwin Suwandi yang sudah mengaku membocorkan sprindik Anas.
12.Sidang terbuka Komite Etik kemarin (Rabu 3 April 2013) telah menyudutkan Wiwin dan Abraham Samad, dengan akibat menelanjangi KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) sendiri.
13. Sekarang Abraham seperti menantang dan Wiwin yang sebelumnya sudah mengaku salah, membuka borok KPK sendiri.
14. Apakah memang ini tujuan Komite Etik KPK? Kenapa pula tidak berani melayani tantangan sumpah Al Qur'an Wiwin?
15.Demikian pula tantangan sumpah serupa dari Nazaruddin, kenapa pada tidak berani melayani? (maksudnya orang-orang yang disebut Nazaruddin ikut menerima suap atau ikut terlibat kasus-kasus korupsi yang diungkapkan Nazaruddin).
16.Melihat kerusakan moral para elit dan oknum-oknum birokrat/aparat dewasa ini, rasanya Sumpah Jabatan bagi yang muslim, sudah sepantasnya Sumpah"Mubahalah" (sedangkan bagi non muslim, mengucapkan sumpah yang sederajat dengan itu).
17. Siapa yg tulus dan jujur, pasti tidak takut bersumpah "mubahalah" seperti itu.




0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda