Rabu, 15 April 2015

PAK HARTO SUDAH DIMINTA LENGSER SEJAK 1985 : Harian Detik 09.06.2013


Pada 28 Oktober 1995, Menteri Pemuda dan Olahraga Hayono Isman mendam- pingi Presiden Soeharto dan Ibu Tien terbang menuju Surabaya untuk mengikuti peringatan Sumpah Pemuda di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Di tengah penerbangan, terjadi dialog kecil antara Soeharto dan istrinya. Hayono, yang duduk di belakang Soeharto, cuma sempat mendengar saran Ibu Tien agar sua- minya itu tak lagi mencalonkan diri sebagai presiden pada 1997. “Saya mendengar ibu Tien waktu itu bilang, ‘Wis to, Pak, leren (sudahlah Pak, berhenti),’” ucap Hayono menirukan perkataan Ibu Tien saat dihubungi Detik melalui telepon Jumat lalu.

Pada 28 April 1996, perempuan bernama leng-kap Raden Ayu Siti Hartinah itu meninggal karena sakit jantung. Andai kala itu Soeharto mengikuti saran dan nasihat sang istri, kata Hayono, niscaya catatan sejarah tak akan seperti sekarang ini. Ia yakin Soeharto harus lengser pada 21 Mei 1998 akibat terlalu lama berkuasa. “Jika dia tak mau dicalonkan lagi pada 1997, saya yakin sejarah akan berbeda dari hari ini,” ucapnya.

Mantan wartawan Suara Karya, Bambang Wiwoho, punya kisah lain. Menurut pria yang dikenal amat dekat dengan Jenderal Yoga Soegomo saat menjadi Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara ini, permintaan agar Soeharto tak mencalonkan diri lagi sebagai presiden sudah disampaikan pada 1985. Kala itu, Yoga menyampaikannya secara khusus di Cendana, disaksikan Menteri-Sekretaris Negara, yang juga Ketua Umum Golongan Karya, Sudharmono, dan Jenderal Benny Moerdani. Yoga berjanji akan mendukung penuh dan menjamin keamanan siapa pun suksesor yang ditunjuk Soeharto pada Pemilu 1988.

Saran itu didasari kondisi sosial- politik yang, menurut pengamatan dan analisis intelijen, sudah tidak kondusif bagi Soeharto untuk terus memimpin karena telah 22 tahun berkuasa dan usianya akan 67 tahun pada Pemilu 1988. Hal itu diperburuk oleh kiprah putra-putri di bidang bisnis yang terus menggurita, sehingga rawan memicu kecemburuan sosial dan menjadi sasaran tembak. “Puncak keemasan kepemimpinan Pak Harto itu diprediksi hanya berlangsung pada periode 1983-1988. Tapi Pak Benny dan Pak Dharmono menentang keras saran Pak Yoga. Padahal Ibu Tien sangat setuju,” tutur Wiwoho saat berbincang dengan Detik kemarin siang. Setelah menyampaikan saran tersebut, Yoga pun dikucilkan Soeharto. Sebaliknya, Benny mendapatkan promosi sebagai Panglima ABRI, sedangkan Sudharmono menjadi wakil presiden. Sementara sebelumnya Yoga biasa menghadap seti- ap Jumat malam, sejak pertemuan itu dia tak lagi

"Sudharmono dan  Benny Moerdani yang menolak saran Yoga Soegomo agar Soeharto lengser, dipromosikan jadi wakil presiden  dan Panglima ABRI."

mau menghadap ke Cendana. Hubungan Yoga dengan Benny juga merenggang dan disebut-sebut para pengamat terjadi rivalitas. Wiwoho sebagai orang kepercayaan Yoga pun turut terkena imbas. “Hubungan saya dengan Pak Benny juga jadi kurang harmonis,” ujarnya.

Kisah tersebut, ia melanjutkan, dituangkan dalam buku 34 Wartawan Istana Bicara tentang Pak Harto, yang rencananya diluncurkan akhir Maret lalu. Namun, kata Wiwoho, yang pernah bertugas di Istana pada 1972-1980, buku tersebut urung beredar karena masih harus dilakukan beberapa perbaikan dari sisi tata letak dan redaksional. “Masih banyak salah tulis,” ujarnya. Selain itu, ada kisah lain yang tengah disiapkan dalam buku tersendiri oleh penulis buku Memoar Jenderal Yoga itu. Salah satunya mengisahkan operasi intelijen pada 1981-1982, yang disiapkan Yoga dan Menteri Penerangan Ali Moertopo. “Jadi mereka waktu itu sudah mengkondisikan agar Pak Harto diberi gelar Bapak Pembangunan sebagai gelar mumpuni agar tak mencalonkan lagi pada Pemilu 1983,” tutur Wiwoho. Namun operasi intelijen itu diakui gagal karena ada pihak lain yang justru memanfaatkan untuk tujuan lain. Soe- harto, yang telah berkuasa 17 tahun, pun tak terbendung, dan terpilih kem- bali menjadi presiden. BUDI ALIMUDDIN | SUDRAJAT

3 Komentar:

Blogger cahyono eko sugiharto mengatakan...

Bila dia mencontoh yang ditempuh Deng Xiao Ping. Tentu kita tidak mengalami "shut down" yang mendalam di tahun 1997 -1999 .....

9 Mei 2015 pukul 21.59  
Blogger B.Wiwoho mengatakan...

Betul mas Cahyono Eko Sugiharto. Salam hangat. BW.

10 Mei 2015 pukul 19.13  
Blogger pak muliadi mengatakan...

KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.

KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.


KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.

20 Oktober 2016 pukul 03.07  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda