Dua bulan belakangan, lebih-lebih pada hari ini, Rabu 1
Februari 2017, baik di media masa
khususnya televisi, maupun di berbagai
jejaring media sosial, berhamburan pernyataan sejumlah tokoh dan politisi yang
menanggapi perdebatan antara Pak Ahok dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Al
Mukarrom K.H. Ma’ruf Amin dalam persidangan hari Selasa 31 Januari 2017. Para
tokoh tersebut terutama yang kental latar belakang atau pun organisasi
keislamannya, mengaku sebagai santri Kyai Ma’ruf Amin.
Di kalangan kaum muslimin (dan muslimat) terutama di
Indonesia, lazim berlaku adab pergaulan yang mulia, yang diajarkan oleh Al
Qur’an dan hadis Kanjeng Nabi Muhammad SAW, yaitu seseorang yang lebih muda,
apalagi santri atau murid seorang ulama, jika berjumpa dan berpamitan selalu
mencium tangan yang lebih tua atau ustadz atau ulama.
Sementara itu di dalam tata pergaulan dan hubungan yang
menyangkut perbedaan pendapat serta penugasan, berlaku ungkapan “sami’na wa atho’na”, yang artinya kami
dengar dan kami taat. Ungkapan ini menunjukkan sikap hormat dan patuh yang diajarkan kepada
seorang muslim untuk hormat dan patuh terhadap ulama. Ungkapan kepatuhan itu
berasal dari ayat suci Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 285.
Perihal
ulama, Junjungan Kanjeng Nabi Muhammad Saw. dalam hadis yang sangat termasyhur,
yang diriwayatkan oleh Abdu Dawud, bersabda, “Ulama adalah pewaris Nabi.”
Karena menempatkan ulama sebagai pewaris Nabi itulah, maka para ulama sangat
dimuliakan di dalam pergaulan. Tangannya dicium, doanya diharapkan, nasihat,
petunjuk serta perintahnya ditaati, sami’na wa atho’na.
Doa,
nasihat, petunjuk serta perintah para ulama itulah yang sekarang ini sangat
dinantikan umat Islam di Indonesia, tatkala satu sama lain tengah
dipertentangkan, bahkan bukan hanya sudah saling menyindir, tetapi sudah hendak
saling menerkam, dan semuanya gara-gara politik yang mengobarkan pesona harta
dan kekuasaan. Padahal Rasulullah SAW bersabda sebagaimana diriwayatkan Ibnu
Umar, “Seorang muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lain. Oleh sebab
itu, jangan menzalimi dan meremehkannya dan jangan pula menykitinya."
(HR. Ahmad, Bukhori dan Muslim)
Diriwayatkan pula oleh Imam Ahmad
dari Suwaid bin Hanzalah,
"Kami pernah keluar bersama Rasulullah Saw dan Wa'i bin Hujr. Waktu itu Wai dihukum oleh musuhnya. Rupa-rupanya orang-orang
merasa enggan untuk membelanya dengan bersumpah bahwa Wa’i saudaranya. Maka
saya (Hanzalah) bersumpah bahwa dia (Wa'i) adalah saudara saya. Akhirnya musuh
tersebut melepaskannya. Kami kemudian datang kepada Rasulullah Saw menceritakan
hal itu kepada beliau, maka Rasulullah bersabda, ‘Kamu adalah orang yang paling
baik dan yang paling jujur diantara mereka. Apa yang kamu lakukan adalah benar.
Orang Islam adalah saudara bagi orang Islam yang lain."
Perihal hubungan sesama muslim, junjungan
kita Nabi Muhammad SAW mempertegas, “Perumpamaan orang-orang yang beriman
dalam hal saling mencintai, saling menyayangi dan kasih mengasihi adalah
seperti satu tubuh, yang apabila ada salah satu anggota tubuh mangaduh
kesakitan maka anggota-anggota tubuh yang lainnya ikut merasakannya yaitu
dengan tidak bisa tidur dan merasa demam.” (H.R Bukhari Muslim dari An-Nu’man bin Basyir r.a)
Begitu
indahnya persaudaraan secara islami yang mengajarkan untuk saling mengasihi dan
melindungi, termasuk menutup aib serta melindungi kehormatan satu sama lain.
Islam
mengajarkan umatnya untuk saling tidak membuka aib yang hanya akan membuat
saudaranya terhina. Dan Allah SWT pun memberikan balasan kepada umatnya yang
menutupi aib saudaranya sesama muslim, diantaranya Allah akan menutupi aibnya
di dunia dan di akahirat kelak. Adapun hadits yang menjelaskan adalah, “Tidaklah seseorang menutupi aib orang
lain di dunia, melainkan Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat kelak.” (HR. Muslim)
“Barang Siapa menutupi aib seorang muslim,
maka Allah akan menutupi aib orang tersebut di dunia dan akhirat.” (HR. Ibnu Majah).
Sebaliknya
siapa yang mengumbar aib saudaranya maka Allah akan membuka aib hingga aib
rumah tangganya. “Barang
siapa yang menutupi aib saudara muslimnya, Allah akan menutupi aibnya pada hari
kiamat, dan barang siapa mengumbar aib saudara muslimnya, maka Allah akan
mengumbar aibnya hingga terbukalah kejelekannya di dalam rumahnya.” (HR. Ibnu Majah).
Demikianlah wahai
sahabat-sahabatku, semoga kita semua dikarunia hidayah untuk senantiasa taat
kepada Gusti Allah SWT dan Kanjeng Nabi Muhammad SAW, dengan mematuhi perintah
serta mengikuti keteladanannya, khususnya dalam memuliakan para ulama selaku
pewarisnya, memuliakan saudara-saudara kita dengan saling mengasihi dan
melindungi satu sama lain. Semoga, Allahumma aamiin.
1 Komentar:
Emang yah..masalah itu gak perna selesaii kalau gak berani mencoba,saya hampir bunuh diri gara-gara dililit hutang,saya sudah cari kemana-mana nomor togel gak perna tembus,dan secara kebetulan saya buka-buka internet,saya melihat postingan seseoran tentan MBAH SERO,katanya bisa memberikan angaka jitu ,jadi saya tlpn saya menceritakan semua kekurangan saya,dan beliau membantu saya 4d sgp tembus 100%,syukur alhamdulillah saya sudah bisa bayar hutang,rencana mau bangun rumah sendiri,karna cuma tinggal di kontrakan,anda terlilit hutang sudah lama belum terlunasi,jangan pusing lansung hubungi no: 082370357999 MBAH SERO..info lebih lengkap buka blog MBAH silahkan KLIK DISINI
dan dengan penuh harapan yakin dan percaya insya allah apa yang anda ingingkan pasti tercapai..
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda