Senin, 19 Maret 2018

PARA PAHLAWAN NUSANTARA DI AFRIKA SELATAN, dari Madura untuk Nelson Mandela (1) : Sejarah Kelam Masa Lalu


MAKAM-MAKAM PEJUANG NUSANTARA YANG BERTEBARAN & DIKERAMATKAN DI AFRIKA SELATAN.
 
Sejarah Kelam Masa Silam.



Sampai usia 69 tahun dan sudah puluhan tahun jadi wartawan, aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat dan berbagai tugas serta kegiatan lainnya, di dalam maupun di luar negeri, penulis hanya tahu dua nama orang Indonesia yang melawan Belanda, kemudian dibuang dan dimakamkan di Afrika Selatan.

Satu sudah menjadi bahan pemberitaan dan pengetahuan umum, yaitu Syeh Yusuf dari Makassar atau lebih dikenal sebagai Syeh Yusuf al Makassari al Banteni, yang sudah dikukuhkan menjadi Pahlawan Nasional oleh Presiden Soeharto 7 Agustus 1995. Satu lagi Pangeran Cakraningrat IV yang akrab sebagai dongeng keluarga semenjak masa kanak-kanak, dan sudah beberapa kali menziarahi “makamnya” yang  versi Aermata di Bangkalan, Madura.

Pemahaman dan rasa ingin tahu mengenai Cakraningrat IV menjadi semakin kuat sesudah membaca tulisan mantan Menteri Kehakiman/mantan Menteri Sekretaris Negara Prof.Dr.Yusril Ihza Mahendra di berbagai media massa tahun 2013, yang menceritakan kunjungannya ke makam Cakraningrat IV di pulau Robben atau Robin, Afrika Selatan, berkat saran Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela yang mengagumi sosok tokoh di makam tersebut. Subhanallah.

Semenjak itu, rasa ingin tahu dan hasrat untuk berziarah ke makam Cakraningrat IV di pulau Robben membara. Tetapi karena berbagai urusan, penulis baru bisa mewujudkannya pada Oktober 2017 yang lalu.
Meskipun demikian upaya mencari informasi terus penulis lakukan. Namun tak banyak yang bisa diperoleh terutama tentang bagaimana berkunjung dan berwisata di Cape Town dan sekitarnya termasuk pulau Robben. Memang ada sejumlah artikel di internet tentang pulau Robben dan Cape Town, juga ada beberapa biro wisata. Tapi tidak mudah mendapatkan orang yang bisa dijadikan nara hubung untuk bisa membantu. Bahkan beberapa alamat email yang ada yang kami kontak, tidak membalas.

Perihal bagaimana cara berkunjung ke Cape Town dan Pulau Robben, baiklah penulis uraikan pada bagian tersendiri. Dalam bagian ini kita membahas kilas balik sejarah dan tokoh-tokoh pejuang dari berbagai wilayah dan kerajaan di Nusantara, yang ditangkap dan kemudian diasingkan ke Afrika Selatan.
Ternyata ada ribuan rakyat Nusantara yang ditawan dan kemudian dikirim dalam keadaan terbelenggu besi menjadi budak atau tentara dan satuan pengamanan di Afrika Selatan, tepatnya di Tanjung Harapan atau wilayah Cape dengan Cape Town sebagai ibukotanya sekarang. Demikian pula puluhan tokoh pejuang, ulama dan raja atau pangeran yang ditahan karena berkhotbah mengobarkan perlawanan dan bahkan berperang mengangkat senjata melawan Kompeni atau VOC. (Bersambung).

2 Komentar:

Blogger www.bakir.blogspot.com mengatakan...

Menarik Pak Wi. Ditunggu lanjutannya terutama tentang Cakraningrat IV:)

19 Maret 2018 pukul 10.43  
Blogger B.Wiwoho mengatakan...

Mas Bakir, insya Allah. Cukup panjang, sekoitar 30 seri termasuk Pergulatan Kekuasan Segitiga Mataram - Madura - Kompeni yang melatarbelakangi pembuangan Cakraningrat IV. Pergulatan Mataram - Madura juga bagian dari pergulatan internal kraton Mataram yang ganas. Mohon saran dan koreksinya, termasuk bagaimana kita bisa mengangkat masalah pahalawan2 yang dibuang Kompeni tsb. tks. Salam hangat.

21 Maret 2018 pukul 15.15  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda