PARA PAHLAWAN NUSANTARA DI AFRIKA SELATAN, dari Madura untuk Nelson Mandela (1) : Sejarah Kelam Masa Lalu
Satu sudah menjadi bahan pemberitaan dan pengetahuan umum, yaitu Syeh Yusuf dari Makassar atau lebih dikenal sebagai Syeh Yusuf al Makassari al Banteni, yang sudah dikukuhkan menjadi Pahlawan Nasional oleh Presiden Soeharto 7 Agustus 1995. Satu lagi Pangeran Cakraningrat IV yang akrab sebagai dongeng keluarga semenjak masa kanak-kanak, dan sudah beberapa kali menziarahi “makamnya” yang versi Aermata di Bangkalan, Madura.
Pemahaman dan rasa ingin tahu mengenai Cakraningrat IV menjadi semakin kuat sesudah membaca tulisan mantan Menteri Kehakiman/mantan Menteri Sekretaris Negara Prof.Dr.Yusril Ihza Mahendra di berbagai media massa tahun 2013, yang menceritakan kunjungannya ke makam Cakraningrat IV di pulau Robben atau Robin, Afrika Selatan, berkat saran Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela yang mengagumi sosok tokoh di makam tersebut. Subhanallah.
Semenjak itu, rasa ingin tahu dan hasrat untuk berziarah ke makam Cakraningrat IV di pulau Robben membara. Tetapi karena berbagai urusan, penulis baru bisa mewujudkannya pada Oktober 2017 yang lalu.
Perihal bagaimana cara berkunjung ke Cape Town dan Pulau Robben, baiklah penulis uraikan pada bagian tersendiri. Dalam bagian ini kita membahas kilas balik sejarah dan tokoh-tokoh pejuang dari berbagai wilayah dan kerajaan di Nusantara, yang ditangkap dan kemudian diasingkan ke Afrika Selatan.
2 Komentar:
Menarik Pak Wi. Ditunggu lanjutannya terutama tentang Cakraningrat IV:)
Mas Bakir, insya Allah. Cukup panjang, sekoitar 30 seri termasuk Pergulatan Kekuasan Segitiga Mataram - Madura - Kompeni yang melatarbelakangi pembuangan Cakraningrat IV. Pergulatan Mataram - Madura juga bagian dari pergulatan internal kraton Mataram yang ganas. Mohon saran dan koreksinya, termasuk bagaimana kita bisa mengangkat masalah pahalawan2 yang dibuang Kompeni tsb. tks. Salam hangat.
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda