Senin, 26 Maret 2018

PARA PAHLAWAN NUSANTARA DI AFRIKA SELATAN, dari Madura untuk Nelson Mandela (5): 14 Makam Keramat dari Nusantara.


14 Makam Keramat dari Nusantara.





Masyarakat Tanjung Harapan atau Cape mempercayai bahwa wilayah dan kota mereka dijaga oleh 8 orang Auliyah atau wali Allah, yang makamnya tersebar di 5 lokasi, yaitu Pangeran Cakraningrat atau Sayed Abdurahman Motura (Madura) di pulau Robben, Syeh Yusuf di Faure – Zandvliet, Sayed Mahmud, Syeh Abdul Mutalib dan Syeh Abdurahman Matebe Shah di Constantia, Syeh Noorul Mubin di Oudekraal, serta Syeh Mohamed Hassen Ghaibi Shah dan Tuan Kaape-ti-low keduanya di Signal Hill. Dari 8 orang wali tersebut  7 diantaranya berasal dari Nusantara atau Indonesia.

Adapun 14 kramat atau makam para wali yang berasal dari Indonesia yang telah diungkapkan di bagian depan, buku “Guide to the KRAMATS of the Western Cape”  yaitu sebagai berikut:

1. Sayed Abdurahman Motura atau Pangeran Cakraningrat berada di pulau Robin, yang dibahas dalam Bagian dan Bab : Pergulatan Segitiga Cakraningrat – Mataram – Kompeni.

 2.   Syeh Yusuf di Faure – Zandvliet putera kelahiran Gowa, Sulawesi, yang sejak muda tegas menolak Belanda dan kemudian ditawan Belanda tatkala ikut memimpin perlawanan bersama keluarga Kesultanan Banten, Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Tuan Dea Koasa di Simonstown, bangsawan dari Sumbawa.Seperti halnya Syeh Yusuf dan Pangeran Cakraningrat, ternyata selain di Simonstown - Cape, makam Dea Koasa juga ada di Sumbawa. Menurut blog ngibarbalang.id dalam Menilik Jejak Sejarah Sejarah Keturunan Sumbawa di Afrika Selatan, Wednesday, November 29,2017, Dea Koasa berhasil melarikan diri hingga kembali ke kampung halaman dan dapat kita lihat tempat pemakamannya di Pemakaman Sampar, Sumbawa.
  
4.Tuan Dea Malea, putera Dea Koasa, juga di Simonstown. 

5.Syeh Abdurahman Matebe Shah di Klein Constantia, Sultan Malaka keturunan Sumatera yang diangkut dengan kapal Polsbroek dari Batavia atau Jakarta sekarang, berangkat pada 24 Januari 1667 dan tiba di Cape 13 Mei 1668.
  
6. Sayed Mahmud di Constantia – Summit Road, ulama penasihat Sultan Matebe Shah. Mereka bertiga yaitu Sultan Matebe, Sayed Mahmud dan seseorang yang tidak dikenal. Mereka bertiga disebut sebagai Orang Cayen – man of power and influence – mungkin berasal dari kata Orang Kajen atau orang yang sangat dihormati karena pengaruh dan kemuliaannya. 

7. Syeh Abdul Mutalib di Hutan – Constantia, seorang pejuang yang dibuang ke Afrika Selatan tapi tidak diketahui siapa persisnya, namun dikategorikan sebagai Orang Cayen. 

 8.Syeh Mohamed Hassen Ghaibi Shah di Signal Hill – Bukit, pengikut Syeh Yusuf. Berdekatan dengan makam Syeh Mohammed Hassen Ghaibie Shah, ada pula makam Tuan Galieb, Tuan Sayed Sulaiman, Tuan Sayed Osman yang juga mendampingi Syeh Yusuf dari Banten.

9.Tuan Kapee-ti-low di Signal Hill – Kompleks Militer, pengikut Syeh Yusuf yang berasal dari Jawa, kemungkinan Banten. 

10.Tuan Guru Imam Abdullah bin Kadi Abdus Salam, di Tanah Baru, Bo-Kaap, adalah Pangeran dari Tidore yang tiba pada 6 April 1780 bersama Callie Abdul Rauf, Noro atau Nurul Imam dan Badrodien.Selanjutnya mereka dibuang ke pulau Robben. 

11.Tuan Sayed Alawie di Tana Baru, Bo-Kaap, imigran dari Yaman yang
tinggal dan menjadi ulama di kraton Kartasura, ditawan serta diasingkan bersama ulama kraton Kartasura lainnya, Kyai Haji Mataram. 

12.Tuan Nuruman di Tanah Baru, Bo-Kaap, yang tiba di Cape tahun 1779 bersama para budak. Demikianlah kuasa dan rencana Allah. Kisah kehidupannya di dalam barak tahanan para budak melegenda karena memiliki karomah yang luar biasa yang dipakai untuk membantu serta meringankan penderitaan para budak.

13.Sayed Abdul Malik di Vredehoek, tahanan dari Batavia (Jakarta), yang dikenal memiliki kemampuan spiritual dalam mengobati dan mendoakan seseorang. Ia bergabung dengan Tuan Guru mendirikan dan mengelola madarasah.

14.Tuan Masud di Rawsonville, yang tidak diketahui secara pasti asalnya, namun seperti halnya Tuan Nuruman, ia berada bersama para budak dari Nusantara (Bersambung).

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda