Rabu, 02 Mei 2018

CARA PRESIDEN SOEHARTO MEREKRUT PARA MENTERI & PEMBANTUNYA.


·   
Tidak seperti halnya perusahaan besar merekrut para eksekutif puncaknya, dan juga tidak seperti kita sekarang merekrut para pimpinan lembaga negara dengan menyelenggarakan “fit and proper test”, cara Presiden Soeharto merekrut para menteri dan pembantu utamanya dilakukan secara diam-diam bagai operasi senyap. 


Selama memimpin Bakin, Jenderal Yoga beberapa kali diminta menelusuri rekam jejak beberapa tokoh yang masuk dalam kandidat calon menteri. Biasanya pak Harto membuat sendiri catatan pribadi tokoh-tokoh nasional dan daerah  yang sewaktu-waktu dapat direkrut untuk mengemban tugas membantu Presiden baik di pusat maupun daerah. 

Pak Harto mencermati serta mendalami informasi tentang tokoh-tokoh masyarakat, dan menyaring berlapis-lapis. Jika satu saat membutuhkan, beliau menugaskan Bakin/Opsus, untuk mengecek  dengan cepat dan sangat rahasia dalam hitungan hari, tanpa hiruk pikuk, informasi yang lebih mendalam tentang seseorang tokoh yang akan direkrut. Bahkan termasuk info mengenai siapa teman tidur-sekasurnya (isteri/suami), siapa sedulur-sesumur (saudara dekat), siapa teman bergaulnya, apa saja hobinya, bagaimana riwayat perjuangannya terutama rasa setiakawan, loyalitas kepada pemimpin – senior dan teman, bagaiamana sikap hidup dan kepribadiannya terutama kejujuran dan kapasitas pribadinya. Bagaimana pandangan hidup dan rekam jejaknya terhadap harta, tahta dan wanita/pria. Apa pula yang dilakukan Pak Harto selain itu, simak bab 16 buku “Jenderal YOGA, Loyalis di Balik Layar.”

Foto: Aloysius Sugiyanto (baju batik nomer dua dari kiri) salah satu tokoh Operasi Khusus/Bakin yang saat ini berusia 90 tahun, tetap aktif dalam berbagai kegiatan, termasuk bersama sahabat-sahabatnya yang jauh lebih muda, menyampaikan pendapat ke DPR.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda