Minggu, 24 Februari 2013

KURAWAYUDHA


Sekarang ini bukan saatnya Pandawa terusir karena kalah main dadu. Saat Pandawa terusir susah lama berlalu, yaitu tatkala UUD 2002 dimanipulasi oleh para Kurawa menjadi UUD 1945, dan selanjutnya demokrasi yang mestinya dari, oleh dan untuk rakyat dibajak oleh Partai-Partai Politik dan sekedar dijadikan demokrasi prosedural. Sementara itu Parpol-parpol dikuasi oleh "dwifungsi gaya baru", yaitu dwi fungsi penguasa-pengusaha yang beranak pinak OKB (Orang-Orang Kaya Baru) atau Politisi-Politisi Mendadak Kaya dari menjarah uang negara yang dikumpulkan dari pajak rakyat. Karena itu sangat tidak pantas, orang-orang seperti itu disebut Pandawa, apalagi Puntadewa.

Pandawa adalah para kstaria pelindung rakyat yang hidup amat sangat sederhana. Rajanya saja yaitu Puntadewa, tidak mau mengenakan "badong", lambang seorang raja, apalagi mahkota. Rambutnya hanya digelung. Mereka senang "blusukan", turun ke pelosok-pelosok kampung jalan kaki hanya didampingi oleh punakawan Semar, Gareng, Petruk, membasmi para penindas rakyat. Melibas Buto Cakil dan para raksasa rakus lainnya, yang banyak tingkah dan vokal.

Kalau di Parpol-Parpol sekarang ribut internal, itulah Kurawayudha. Pertengkaran di antara sesama Kurawa. Bila diibaratkan, slagorde Kurawa yang berpenampilan santun bagaikan satria utama adalah Prabu Salya dan Adipati Karna (anak menantu Salya), maka suatu saat Adipati Karana sang anak ini, juga pernah ribut keras dan menghina ayah mertuanya tersebut.

Pandawa sekarang ini adalah para aktivis dan patriot-patriot bangsa yang terpanggil berjuang memberantas elit-elit korup, baik korup kecil maupun korup besar, karena koruptor ya koruptor, tak peduli besar kecil uang rakyat yang dikorupnya, sekaligus merebut kembali demokrasi yang sesuai dengan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 1945, dari tangan para Kurawa itu.

Oleh sebab itu, para Pandawa jangan sampai terkecoh memihak salah satu Kurawa yang sedang saling bertikai, saling menghina, saling merobek mulut, seperti merobek mulut Sengkuni. Adalah sudah sepantasnya apabila para Kurawa itu saling menipu dan memangsa satu sama lain.
Para Pandawa harus segera merapatkan barisan, menyongsong matahari terbit yang sudah mulai bercahya. Semoga.

24 Februari 2013.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda